Buah naga masuk ke
Indonesia kira-kira pada pertengahan tahun 2000. Meskipun sebagai pendatang
baru dalam komoditas buah-buahan, popularitas buah naga langsung naik daun dan
sejajar dengan popularitas buah yang sudah lama dikenal
masyarakat. Tentu saja perkembangan buah naga di Indonesia sangat dipengaruhi
oleh dahsyatnya khasiat buah naga dalam bidang pengobatan tradisional.
Disamping itu, buah naga juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Karena faktor itulah permintaan terhadap buah
naga dari waktu ke waktu kian meningkat. Tak heran, jika masyarakat banyak yang
tergiur untuk terjun menggeluti peluang usaha bisnis buah naga, karena dari
segi pemasaran, komoditas ini terbilang masih memiliki pangsa pasar yang cukup
besar. Bukan tidak mungkin, padawaktu-waktu mendatang buah
naga akan mendominasi permintaan konsumen terhadap produk buah.
Cara
tanam buah naga cepat tunas dan berbuah
1 Buah Naga Cepat Tumbuh Tunas dan Panjang
Penanganan tanaman buah naga supaya cepat tumbuh tunas baru
dan memanjang, dibutuhkan ketersediaan unsur N yang tinggi, jika anda
menggunakan pupuk kandang, maka jenis yang paling tepat adalah yang berasal
dari kotoran ayam. Bagi anda yang menggunakan pupuk kemasan, pilihlah pupuk
yang memiliki unsur N lebih tinggi dari P dan K. Penanganan ini akan
menghasilkan batang yang cepat tumbuh memanjang dan tumbuh tunas baru yang
lebih cepat, warna terlihat lebih muda dan diameter batang akan lebih kecil
dibandingkan batang buah naga yang di beri unsur P lebih tinggi dari N nya.
Metode ini cocok digunakan dalam perbanyakan bibit atau pada tanaman buah naga
dewasa setelah musim buah habis.
2. Bibit Cepat Berbunga dan Berbuah
Penanganan bibit
supaya cepat “tua” (cepat berbunga dan berbuah) dibutuhkan suplai unsur P yang
lebih tinggi dari unsur N, kalau anda menggunakan pupuk
kandang, jenis yang paling bagus yang berasal dari kotoran kambing. Perlakuan
ini akan menghasilkan batang yang berwarna hijau lebih gelap dan diameter
batang akan lebih besar dari batang yang diberi unsur N lebih tinggi dari P
nya. Metode ini cocok bagi budidaya buah naga di dalam pot atau pada budidaya
buah naga dewasa pada masa berbuah tiba.
·
Pada bibit, lebih
baik langsung ditanam pada bedengan pada lahan , berikan pupuk kandang kotoran
kambing secara merata pada bedengan.
·
Pada model
Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot), ini wajib dilakukan karena yang dibutuhkan
adalah tanaman buah naga yang berukuran kecil tetapi sudah berbuah.
·
Pada tanaman
dewasa, pemangkasan batang ini wajib dilakukan untuk menyambut musim buah tiba,
dilakukan bersamaan dengan Pemangkasan bunga
·
Anda bisa
menggunakan jenis pupuk apa saja, yang dibutuhkan adalah anda tahu betul
kandungan unsur-unsurnya.
§
Jika anda
menggunakan pupuk kandang, pastikan pupuk kandang sudah matang / kering, akan
lebih baik lagi jika di fermentasi lebih dulu.Sederhananya untuk membuat
tanaman buah naga dapat berbunga dan berbuah adalah :
1.Media tanam tidak
terlalu padat (tidak lama menyimpan air)
2.Mendapat sinar matahari yang cukup.
3.Pemupukan yang tepat (penjelasan di atas)
4.Pemangkasan untuk mencegah cabang terus tumbuh dan munculnya tunas baru.
5. Sulur tidak terlalu rimbun, sehingga sulur atas tidak menutupi sulur pada
bagian bawah dari sinar matahari.
Jika 5 hal tersebut
terpenuhi, tanaman buah naga anda pasti akan berbunga dan berbuah dengan baik.
Tips Budidaya Buah Naga
Ada beberapa faktor yang mendukung Buah Naga agar
bisa berbuah besar dan lebat. Secara garis besar, akan kami ulas secara
singkat, agar rekan rekan pemula bisa mengetahui secara umum cara
budidaya Buah Naga yang baik.
Berikut adalah tips budidaya Buah Naga :
1. Kebutuhan umum
untuk budidaya Buah Naga adalah dengan
kondisi tanah berpasir, kering, cenderung merah, PH normal (6-7). Apabila
syarat umum diatas belum terpenuhi, bisa dilakukan pengolahan tanah lebih
lanjut sesuai dengan kebutuhan. Misalnya apabila tanah cenderung
basah/asam, maka perlu pengaplikasian Kapur/Dolomit untuk meningkatkan PH
tanah. Begitu pula apabila tanahnya cenderung keras, penambahan pasir atau abu
sekam juga perlu dilakukan.
2. PH tanah normal
6-7 sangat penting dalam budidaya Buah Naga.
Apabila PH cenderung asam, maka akan terjadi banyak serangan jamur yang
mengakibatkan busuk akar atau batang. Kedua serapan unsur Kalium akan terhambat
sehingga Buah Naga menjadi tidak
maksimal (kerdil). Turunnya PH tanah bisa terjadi karena curah hujan yang
tinggi dan sistem drainase yang kurang bagus, sehingga air tidak bisa cepat
tersalurkan.
3. Jumlah
cabang Buah Naga yang terlalu
banyak juga menyebabkan hasil produksi Buah Naga tidak
maksimal. Unsur hara yang diserap pohon naga akan habis untuk memenuhi
kebutuhan batangnya saja. Jumlah normal cabang sekitar 4-6 cabang/pohon.
4. Ketika pada masa
berbuah, pemotongan ujung cabang diperlukan agar cabang tidak berkonsentrasi
untuk pengembangan batang. Sehingga unsur hara bisa dialihkan untuk pemenuhan
pembesaran Buah Naga.
5. Unsur Kalium
sangat penting dalam proses pembentukan dan pembesaran Buah Naga. Unsur Kalium alami/organik banyak
didapatkan dari Pangkal pohon pisang, serabut kelapa, organik laut, tulang
ikan/hewani, daun teh dll. Bahan bahan alami tersebut diproses dengan cara
fermentasi. Kalium anorganik didapat dari ZK, MKP, KNO3. Bahan Kalium bisa
disemprotkan dan juga bisa ditaburkan disekitar tanaman.
Cara Penyerbukan
Manual Buah Naga
Beberapa hal yang perlu anda ketahui adalah :
1. Waktu terbaik
untuk melakukan penyerbukan adalah ketika mahkota bunga sudah mekar sempurna.
Penyerbukan sebelum bunga mekar kurang bagus hasilnya, lebih baik dilakukan
saat bunga sudah mekar beberapa waktu ( kuntum bungan mulai menutup ) hasilnya
lebih bagus daripada diserbukkan sebelum bunga mekar sempurna.
2. Hati-hati saat
mengoleskan serbuk sari pada putik, jangan sampai tangkai putik patah akibat
gerakan yang terlalu keras. Ini akan menyebabkan gagalnya penyerbukan.
3. Bagi anda
pemula, sebaiknya menggunakan kuas bersih dan kering untuk mengoleskan serbuk
sari ke putik. Meskipun bisa dilakukan dengan jari tangan, tetapi tangan yang
berkeringat, basah, atau tidak bersih bisa mengakibatkan gagalnya penyerbukan.
4. Untuk kuntum
bunga yang menghadap keatas, setelah anda melakukan penyerbukan sebaiknya di
beri kerodong untuk mencegah terkena air hujan langsung, meskipun banyak juga
yang tidak dikerodong,penyerbukan tetap berhasil.
5. Serbuk sari bisa
digunakan untuk di oleskan pada putik bunga lain, biasanya dilakukan untuk
penyilangan dua jenis buah naga.
Cara Membudidayakan
Buah Naga (Dragon Fruits)
1. Persiapan Lahan
Persiapkan
tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang
primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran
10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm.
Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran
untulk penopang dari cabang tanaman
Sebulan
sebelum tanam, terlebi dahulu dibuatkan lubang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40
cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar
2000 lubang tanam penyangga
Setiap
tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanam dengan jarak sekitar 30 cm
dari tian penyangga.
Lubang tanam
tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur
dengan tanah.
2.
Persiapan
bibit dan penanaman
Buah naga dapat diperbanyak dengan
cara :
Stek dan Biji
Umumnya
ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm
yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
3.
Pemeliharaan
Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian
air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan
sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial.
Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman
Pemangkasan
Catang utama (
primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ),
clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder
dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang
produksi.
Jumlah cabang Buah Naga yang terlalu banyak juga menyebabkan
hasil produksi Buah
Naga tidak
maksimal. Unsur hara yang diserap pohon naga akan habis untuk memenuhi
kebutuhan batangnya saja. Jumlah normal cabang sekitar 4-6 cabang/pohon.
Ketika pada
masa berbuah, pemotongan ujung cabang diperlukan agar cabang tidak
berkonsentrasi untuk pengembangan batang. Sehingga unsur hara bisa dialihkan
untuk pemenuhan pembesaran Buah Naga.
Unsur Kalium
sangat penting dalam proses pembentukan dan pembesaran Buah Naga. Unsur Kalium
alami/organik banyak didapatkan dari Pangkal pohon pisang, serabut kelapa,
organik laut, tulang ikan/hewani, daun teh dll. Bahan bahan alami tersebut
diproses dengan cara fermentasi. Kalium anorganik didapat dari ZK, MKP, KNO3.
Bahan Kalium bisa disemprotkan dan juga bisa ditaburkan disekitar tanaman.
4.
Panen
Setelah
tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman
buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan.
Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah
mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar
Dalam 2 tahun
pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga
dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram
Musim panen
terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret
Umur produktif
tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun