Minggu, 09 Juli 2017

Laporan Praktikum survey tanah dan evaluasi lahan

                                                                       
 

   I PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
Tanah adalah berasal dari bebatuan yang melapuk dimana tanah pada umumnya digunakan untuk tempat tumbuh tanaman dan organisme lain. Tanah sendiri terdiri dari empat komponen diantaranya yaitu 45% bahan mineral, 5% bahan organik, 25% air, dan 25% udara. Dalam ilmu tanah, dikenal dengan istilah profil tanah  dimana profil tersebut berkembang membentuk  horizon. Horizon pada setiap profil tanah akan memliki ciri-ciri yang berbeda baik dari warna, tekstur, stuktur, konsistensi dan hal lain yang menjadi pencirinya.
Setiap lokasi memiliki jenis tanah yang berbeda-beda dimana jenis tanah tersebut sangat mendukung kehidupan khususnya pada bidang pertanian. Dengan adanya perbedaan jenis tanah, maka berbeda pula klasifikasi tanah pada tiap lokasi dimana jenis tanah tersebut dapat mempengaruhi kemampuan lahan, kesesuaian lahan dan cara pengeloaan lahannya. Untuk itu perlu dilakukannya survey tanah dan evaluasi lahan.
Survei tanah dan evaluasi lahan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks karena mencakup aspek fisik, ekonomi-sosial dan politik. Survei tanah ini digunakan untuk mementukan jenis dan karakteristik tanah dalam suatu wilayah dimana dengan mengetahui jenis dan krakteristik tanah maka dapat diketahui juga pengelolaan dari suatu lahan. Sedangkan evaluasi lahan diperlukan untuk menyusun rencana tataguna lahan disuatu wilayah dengan tepat dimana hal ini sangat bermanfaat untuk pengembangan wilayah serta untuk melestarikan sumber daya alam dan lingkungan.
Penetapan macam penggunaan lahan yang sesuai, harus mempertimbangkan ketiga aspek yakni fisik, ekonomi sosial dan politik dengan bobot yang proporsional dan seimbang. Oleh karena itu diperlukan adanya ketelitian dalam survei tanah dan evaluasi lahannya.

1.2     Tujuan
Tujuan Survei Tanah dan Evaluasi Lahan adalah untuk mengetahui semua informasi spesifik yang penting dari setiap titik yang diamati meliputi karakteristik tanah, jenis tanah hingga kemampuan dan kesesuaian lahan.

1.3        Manfaat
Dengan dilakukannya survei tanah dan evaluasi lahan bermanfaat untuk mengetahui dan merekomendasikan penggunaan lahan dan pengelolaan lahan yang cocok pada wilayah yang diamati.
                                                   II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Survey Tanah
Survei tanah adalah mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu daerah,  mengklasifikasikannya menurut sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah pada peta dan membuat prediksi tentang sifat tanah. Perbedaan penggunaan tanah dan bagaimana tanggapan pengelolaan mempengaruhi tanah itulah yang terutama perlu diperhatikan (dalam merencanakan dan melakukan survei tanah). Informasi yang dikumpulkan dalam survei tanah membantu pengembangan rencana penggunaan lahan dan sekaligus mengevaluasi dan memprediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap lingkungan  (Rayes, 2007).
Adapun tujuan dari survei tanah itu sendiri adalah untuk memberikan atau menyediakan informasi kepada pemakai tentang tanah, bentuk wilayah dan keadaan lain yang perlu diperhatikan, Untuk menyediakan informasi yang akan membantu pengambilan keputusan tentang penggunaan lahan dan rencana pengembangan wilayah yang disurvei (Hakim, dkk, 1986). Menurut Rayes (2007) dalam survei tanah dikenal 3 macam metode survei, yaitu metode grid (menggunakan prinsip pendekatan sintetik), metode fisiografi dengan bantuan interpretasi foto udara (menggunakan prinsip amalitik), dan metode grid bebas yang merupakan penerapan gabungan dari kedua metode survey. Biasanya dalam metode grid bebas, pemeta ‘bebas’ memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta.
2.1. Evaluasi lahan
Evaluasi lahan merupakan proses penilaian potensi lahan untuk bermacam-macam alternatif penggunaan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat fleksibel, tergantung pada keperluan kondisi wilayah yang hendak dievaluasi. Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan terhadap lahan akan memberikan gambaran tentang penggunaan lahan secara optimal guna meningkatkan produktivitas lahan khususnya evaluasi lahan terhadap pembudidayaan tanaman duku (Abdullah, 1993). Evaluasi lahan umumnya merupakan kegiatan lanjutan dari survei dan pemetaan tanah atau mber daya lahan lainnya, melalui pendekatan interpretasi data tanah serta fisik lingkungan untuk suatu tujuan penggunaan tertentu.Sejalan dengan dibedakannya macam dan tingkat pemetaan tanah, maka dalam evaluasi lahan juga dibedakan menurut ketersediaan data hasil survei dan pemetaan tanah atau survei sumber daya lahan lainnya, sesuai dengan tingkat dan skala pemetaannya.
2.3. Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap tanah adalah mengintersepsi butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak menghantam langsung pada permukaan tanah. Pengaruh intersepsi air hujan oleh tumbuhan penutup tanah pada erosi melalui dua cara yaitu memotong butir air hujan sehingga tidak jatuh ke bumi dan memberikan kesempatan terjadinya penguapan langsung dari daun dan dahan, selain itu menangkap butir hujan dan meminimalkan pengaruh negatif terhadap struktur tanah.
2.4. Tanah
Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar permukaan bumi, mampu menumbuhkan tanaman karena memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula (Sutanto, 2005).
Tanah adalah lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan (natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam (natural force), sehingga membentuk regolit (lapisan berpartikel halus) (Hanafiah, 2010).
Tanah adalah kumpulan benda alam dipermukaan bumi terbentu dari mineral-mineral dan bahan-bahan organic, mengandung benda-benda hidup dengan gejala-gejala serta dapat mendukung kehidupan tumbuhan-tumbuhan di lapangn.selanjutnyadisebutan bahwa devenisi tanah. ini berarti tanah yang yang diklasifikasikan bukkanlah hanya bagian tanah yang memiliki horizon-horizon atau solumtanahnnyasaja,tetapi juga bagian tanah dibawah solum asalkan gejala-gejala kehidupan masih ditemukan (Hanafiah, 2010).











III.   BAHAN DAN  METODE

3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.
3.2.  Bahan dan Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah parang, meteran, bor tanah, kertas label, kantong plastik, karet gelang, ring sampel, cangkul, kamera, spidol, buku Munshell dan alat tulis menulis.
3.3.  Prosedur Praktikum
Prosedur kerja dalam praktikum survey tanah dan evaluasi lahan ini, yaitu :
1.      Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini yaitu konsultasi atau sistensi kepada asisten pembimbing, persiapan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
2.      Pengamatan Pemboran
Dengan menggunakan metode Grid dilakukan pengambilan sampel dengan cara pengeboran hingga pada kedalaman 0-100 cm di areal lahan. Berdasarkan hasil pengeboran tersebut dilakukan pengamatan kedalaman tanah, lapisan tanah dan sifat fisik tanah pada setiap lapisan tanah yang meliputi : tekstur tanah, panjang dan kemiringan lereng, drainase tanah, kedalaman tanah, vegetasi dominan, bahaya banjir/genangan, batuan permukaan dan singkapan batuan.
3. Pengamatan Profil Tanah
Pembuatan profil tanah ini dilakukan pada setiap petak tanah dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m. Kedalaman profil tanah tidak merata tergantung kedalaman bahan induk yang terdapat dalam tanah. Dilakukan pengamatan profil tanah mulai dari data eksternal maupun internal profil. Data eksternal profil meliputi penggunaan lahan, jenis vegetasi, bahan induk, relief makro, relief mikro, lereng, bentuk lereng, drainase tanah, singkapan batuan, jenis tanah sementara dan kesesuaian lahan sementara. Data internal meliputi lapisan tanah, symbol lapisan, topografi lapisan, batas lapisan, warna (matriks dan karatan), tekstur, struktur, konsistensi (basah, lembab dan kering), pori tanah (ukuran dan jumlah) dan akar tanaman (ukuran dan jumlah).
4. Pengamatan Tekstur
Ø  Menghaluskan sampel tanah kering udara.
Ø  Menimbang 20 gram tanah kering udara, dengan  butir-butir tanah berukuran kurang dari 2 mm.
Ø  Memasukkan tanah tersebut ke dalam botol tekstur dan menambahkan 10 ml larutan Calgon 0.05%  dan aquadest secukupnya
Ø  Mengocok  dengan mesin pengocok selama ± 5 menit.
Ø  Menuangkan secara kualitatif semua isinya ke dalam silinder sedimentasi 1000 ml yang diatasnya dipasangi saringan dengan diameter lubang sebesar 0.05 mm dan membersihkan botol tekstur dengan bantuan botol semprot.
Ø  Menyemprot dengan sprayer sambil mengaduk-aduk semua suspensi yang masih tinggal pada saringan sehingga semua partikel debu dan liat telah turun (air saringan telah jernih).
Ø  Memindahkan pasir yang tertinggal ke dalam cawan kemudian memasukkan ke dalam oven bersuhu 1050C selama 2 x 24 jam, selanjutnya memasukkannya ke dalam desikator dan menimbangnya hingga berat pasir diketahui.
Ø  Mencukupkan larutan suspensi dalam silinder sedimentasi dengan air destilasi hingga 1000 ml.
Ø  Mengangkat silinder sedimentasi, menyumbat baik-baik dengan karet lalu mengocok dengan membolak-balik tegak lurus 1800C sebanyak 20 kali.
Ø  Menuangkan 3 tetes amyl alkohol ke permukaan suspensi untuk menghilangkan gangguan buih yang mungkin timbul.
Ø  Memasukkan hidrometer ke dalam suspensi dengan hati-hati setelah 15 menit
5. Pengamatan PH
·         Ditmbang 5 gram tanah ulisol dan 5 gram tanah inceptisol, masing-masing tanah dimasukkan ke dalam tabung plastik.
·         Ditambahkan masing-masing 12,5 ml air destilata (H2O) dan 12,5 ml larutan KCl 1N ke dalam tabung plastik.
·         Tabung dikocok selama 30 menit dengan mesin pengocok dan diamkan sebentar.
·         Ukur dengan alat ph meter.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengamatan Kemiringan
          Mengetahui besar kemiringan lahan (lereng) adalah penting untuk perencanaan dan pelaksanaan berbagai kebutuhan pembangunan, terutama dalam bidang konservasi tanah dan air antara lain sebagai sebagai suatu faktor yang mengendalikan erosi dan menentukan kelas kemampuan lahan. Dan mengetahui atau menentukan besar kemiringan (lereng) data diukur dengan melalui beberapa metode atu alat antara lain dengan alat tipe A (ondol-ondol), abney level dan clinometers. Dari pengukuran sudut  kemiringan lereng dapat diketahui bahwa setiap benda (objek)  yang memiliki beban maka dapat mempengaruhi permukaan  bumi  baik secara eksogen maupun endogen sehingga mempengaruhi energi penyebab erosi.
          Pada hasil pengamatan kemiringan lahan termasuk dalam kelas S1 karena lereng 0- 3 cm karena topografi hampir datar sehingga hasil yang didapat tidak berlereng.

4.2. Penggunaan Lahan / Tanaman
Pada pengamatan penggunaan lahan untuk lahan tanaman karet adalah 0 – 3 cm, hal ini karena lahan tidak berlereng, erosi yang diamati pada lahan tanaman karet 0%  termasuk dalam kelas S1 karena lahan kelas I dapat digunakan untuk semua jenis penggunaan, mulai dari pertanian yang sangat intensif untuk tanaman semusimdan tahunan sampai penggunaan untuk hutan lindung tidak ada terjadi erosi pada lahan yang telah di amatin tersebut.
          Tanaman karet pH yang optimum adalah 6,0 – 7,0, sedang data yang telah diambil dari lahan pada lahan tanaman karet adalah 4.20 maka untuk memperbaiki pH pada lahan tersebut dengan cara pemberian unsur hara yang baik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dalam tanah tersebut sehingga dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan pada DHL hasil yang diperoleh adalah 29.3 DS/m hal ini dapat menurunkan hasil produksi tanaman karet.






4.3. Hasil Pengamatan
PERSYARATAN
PENGGUNAAN/ KARAKTERISTIK/LAHAN
Kelas kesesuaian lahan
Kelas
Data
Temperatur (tc)


Temperatur rerata (oC)
-
-
Ketersediaan air (wa)


Curah hujan (mm) pada musim pertubuhan
-
1500-2500
Kelembaban (%)
S3 (75-80)
-
Ketersediaan oksigen (oa)


Drainase
S1
Baik, agak baik
Media perakaran (rc)


Tekstur
S1
Lempung liat berpasir, agak halus
Kedalaman tanah (cm)
S1
>100
Bahaya erosi (eh)


Lereng (%)
S1
<8
Bahaya erosi
S1
Sr
Bahaya banjir


Genangan
S1
-
Penyiapan Lahan (lp)


Batuan permukaan (%)
S1
0
Singkapan batuan (%)
-
0

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
      Survei tanah dan evaluasi lahan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks karena mencakup aspek fisik, ekonomi-sosial dan politik. Survei tanah ini digunakan untuk mementukan jenis dan karakteristik tanah dalam suatu wilayah dimana dengan mengetahui jenis dan krakteristik tanah maka dapat diketahui juga pengelolaan dari suatu lahan.
5.2. Saran
Dalam melakukan praktikum survey tanah dan evaluasi lahan seharusnya dipercepat lagi, sehingga didalam melakukan praktikum ini tidak terburu buru.














DAFTAR PUSTAKA

BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Land Utilization by Provinces in Indonesia. BPS, Jakarta. www.bps.go.id . Diakses 1 Juni 2015
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ritung, S., dan A. Hidayat. 2003. Potensi dan Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian di Propinsi Sumatera Barat, hal. 263-282. Prosiding Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam, Bandar Lampung 29-30 September 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor, Indonesia.
Ritung, Sofyan dkk. Panduan Evaluasi Lahan. 2007. Bogor: Balai Penelitian Tanah Dan World Agroforestry Centre.













DAFTAR ISI

                                                                                                Halaman

KATA PENGANTAR.........................................................................                          i
DAFTAR ISI.........................................................................................                         ii
I.       PENDAHULUAN...........................................................................                          1
1.1.   Latar Belakang..........................................................................                          1   
1.2.   Tujuan Praktikum......................................................................                          1
1.3.   Manfaat.....................................................................................                          1
II.   TINJAUAN PUSTAKA................................................................                          2
       2.1. Pengertian Survey ....................................................................                          2
2.2. Evaluasi Lahan .........................................................................                          2
2.3. Vegetasi ....................................................................................                          3
2.4. Tanah ........................................................................................                          3
III. BAHAN DAN METODE..............................................................                         4
3.1. Bahan dan Alat.........................................................................                          4
       3.2. Tempat dan Waktu....................................................................                          4
3.3. Prosedur Praktikum .................................................................                          4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................                          6
       4.1. Kemiringan Lahan ....................................................................                          6
       4.2. Penggunaan Lahan Tanaman Karet...........................................                          6   
       4.3. Hasil Pengamatan .....................................................................                          7   
V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................                         8
       5.1. Kesimpulan ...............................................................................                         8
       5.2. Saran .........................................................................................                         8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................                         9





LAPORAN AKHIR
SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN





Oleh:

LEGIMAN
NIM. 1206121616


Description: C:\Users\mc\Documents\Copy of universitas_riau.jpg




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN  AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
KATA PENGANTAR


              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Survey dan Evaluasi Kesesuaian Lahan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten Praktikum Survey dan Evaluasi Kesesuaian Lahan yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, petunjuk dan motivasi  sampai selesai laporan ini. Ucapan yang sama buat seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
            Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan tulisan ini.

       Pekanbaru,   Desember 2015
                                                                                                                       
Legiman



























0 komentar:

Posting Komentar