I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah berasal dari bebatuan yang melapuk dimana tanah pada
umumnya digunakan untuk tempat tumbuh tanaman dan organisme lain. Tanah sendiri
terdiri dari empat komponen diantaranya yaitu 45% bahan mineral, 5% bahan
organik, 25% air, dan 25% udara. Dalam ilmu tanah, dikenal dengan istilah
profil tanah dimana profil tersebut
berkembang membentuk horizon. Horizon
pada setiap profil tanah akan memliki ciri-ciri yang berbeda baik dari warna,
tekstur, stuktur, konsistensi dan hal lain yang menjadi pencirinya.
Setiap lokasi memiliki jenis tanah yang berbeda-beda dimana jenis tanah
tersebut sangat mendukung kehidupan khususnya pada bidang pertanian. Dengan
adanya perbedaan jenis tanah, maka berbeda pula klasifikasi tanah pada tiap
lokasi dimana jenis tanah tersebut dapat mempengaruhi kemampuan lahan,
kesesuaian lahan dan cara pengeloaan lahannya. Untuk itu perlu dilakukannya
survey tanah dan evaluasi lahan.
Survei tanah dan evaluasi lahan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks
karena mencakup aspek fisik, ekonomi-sosial dan politik. Survei tanah ini
digunakan untuk mementukan jenis dan karakteristik tanah dalam suatu wilayah
dimana dengan mengetahui jenis dan krakteristik tanah maka dapat diketahui juga
pengelolaan dari suatu lahan. Sedangkan evaluasi lahan diperlukan untuk
menyusun rencana tataguna lahan disuatu wilayah dengan tepat dimana hal ini
sangat bermanfaat untuk pengembangan wilayah serta untuk melestarikan sumber
daya alam dan lingkungan.
Penetapan macam penggunaan lahan yang sesuai, harus mempertimbangkan
ketiga aspek yakni fisik, ekonomi sosial dan politik dengan bobot yang
proporsional dan seimbang. Oleh karena itu diperlukan adanya ketelitian dalam
survei tanah dan evaluasi lahannya.
1.2 Tujuan
Tujuan Survei Tanah dan Evaluasi Lahan adalah untuk mengetahui
semua informasi spesifik yang penting dari setiap titik yang diamati meliputi
karakteristik tanah, jenis tanah hingga kemampuan dan kesesuaian lahan.
1.3
Manfaat
Dengan dilakukannya survei tanah dan evaluasi lahan bermanfaat untuk
mengetahui dan merekomendasikan penggunaan lahan dan pengelolaan lahan yang
cocok pada wilayah yang diamati.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Survey Tanah
Survei tanah adalah mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu
daerah, mengklasifikasikannya menurut
sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah pada peta dan membuat prediksi
tentang sifat tanah. Perbedaan penggunaan tanah dan bagaimana tanggapan
pengelolaan mempengaruhi tanah itulah yang terutama perlu diperhatikan (dalam
merencanakan dan melakukan survei tanah). Informasi yang dikumpulkan dalam
survei tanah membantu pengembangan rencana penggunaan lahan dan sekaligus
mengevaluasi dan memprediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap lingkungan (Rayes, 2007).
Adapun tujuan dari survei tanah itu sendiri adalah untuk memberikan atau
menyediakan informasi kepada pemakai tentang tanah, bentuk wilayah dan keadaan
lain yang perlu diperhatikan, Untuk menyediakan informasi yang akan membantu
pengambilan keputusan tentang penggunaan lahan dan rencana pengembangan wilayah
yang disurvei (Hakim, dkk, 1986). Menurut Rayes (2007) dalam survei tanah
dikenal 3 macam metode survei, yaitu metode grid (menggunakan prinsip
pendekatan sintetik), metode fisiografi dengan bantuan interpretasi foto udara
(menggunakan prinsip amalitik), dan metode grid bebas yang merupakan penerapan
gabungan dari kedua metode survey. Biasanya dalam metode grid bebas, pemeta
‘bebas’ memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis
menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta.
2.1.
Evaluasi lahan
Evaluasi lahan merupakan proses penilaian potensi lahan untuk
bermacam-macam alternatif penggunaan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat
fleksibel, tergantung pada keperluan kondisi wilayah yang hendak dievaluasi.
Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan terhadap lahan akan memberikan gambaran
tentang penggunaan lahan secara optimal guna meningkatkan produktivitas lahan
khususnya evaluasi lahan terhadap pembudidayaan tanaman duku (Abdullah, 1993). Evaluasi
lahan umumnya merupakan kegiatan lanjutan dari survei dan pemetaan tanah atau
mber daya lahan lainnya, melalui pendekatan interpretasi data tanah serta fisik
lingkungan untuk suatu tujuan penggunaan tertentu.Sejalan dengan dibedakannya
macam dan tingkat pemetaan tanah, maka dalam evaluasi lahan juga dibedakan
menurut ketersediaan data hasil survei dan pemetaan tanah atau survei sumber
daya lahan lainnya, sesuai dengan tingkat dan skala pemetaannya.
2.3.
Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap tanah adalah
mengintersepsi butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman
dan tidak menghantam langsung pada permukaan tanah. Pengaruh intersepsi air
hujan oleh tumbuhan penutup tanah pada erosi melalui dua cara yaitu memotong
butir air hujan sehingga tidak jatuh ke bumi dan memberikan kesempatan
terjadinya penguapan langsung dari daun dan dahan, selain itu menangkap butir
hujan dan meminimalkan pengaruh negatif terhadap struktur tanah.
2.4.
Tanah
Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas yang menduduki
sebagian besar permukaan bumi, mampu menumbuhkan tanaman karena memiliki
sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak
terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu
pula (Sutanto, 2005).
Tanah
adalah lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan
(natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya
alam (natural force), sehingga membentuk regolit (lapisan berpartikel halus)
(Hanafiah, 2010).
Tanah
adalah kumpulan benda alam dipermukaan bumi terbentu dari mineral-mineral dan
bahan-bahan organic, mengandung benda-benda hidup dengan gejala-gejala serta
dapat mendukung kehidupan tumbuhan-tumbuhan di lapangn.selanjutnyadisebutan
bahwa devenisi tanah. ini berarti tanah yang yang diklasifikasikan bukkanlah
hanya bagian tanah yang memiliki horizon-horizon atau solumtanahnnyasaja,tetapi
juga bagian tanah dibawah solum asalkan gejala-gejala kehidupan masih ditemukan
(Hanafiah, 2010).
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah parang, meteran, bor tanah, kertas
label, kantong plastik, karet gelang, ring sampel, cangkul, kamera, spidol, buku Munshell dan alat tulis
menulis.
3.3. Prosedur Praktikum
Prosedur
kerja dalam praktikum survey tanah dan evaluasi lahan ini, yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini yaitu konsultasi atau sistensi
kepada asisten pembimbing, persiapan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam praktikum
2. Pengamatan Pemboran
Dengan
menggunakan metode Grid dilakukan pengambilan sampel dengan cara pengeboran
hingga pada kedalaman 0-100 cm di areal lahan. Berdasarkan hasil pengeboran
tersebut dilakukan pengamatan kedalaman tanah, lapisan tanah dan sifat fisik
tanah pada setiap lapisan tanah yang meliputi : tekstur tanah, panjang dan
kemiringan lereng, drainase tanah, kedalaman tanah, vegetasi dominan, bahaya
banjir/genangan, batuan permukaan dan singkapan batuan.
3. Pengamatan Profil Tanah
Pembuatan profil tanah ini dilakukan pada setiap petak
tanah dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m.
Kedalaman profil tanah tidak merata tergantung kedalaman bahan induk yang
terdapat dalam tanah. Dilakukan pengamatan profil tanah mulai dari data
eksternal maupun internal profil. Data eksternal profil meliputi penggunaan
lahan, jenis vegetasi, bahan induk, relief makro, relief mikro, lereng, bentuk
lereng, drainase tanah, singkapan batuan, jenis tanah sementara dan kesesuaian
lahan sementara. Data internal meliputi lapisan tanah, symbol lapisan,
topografi lapisan, batas lapisan, warna (matriks dan karatan), tekstur,
struktur, konsistensi (basah, lembab dan kering), pori tanah (ukuran dan
jumlah) dan akar tanaman (ukuran dan jumlah).
4.
Pengamatan Tekstur
Ø Menghaluskan sampel tanah kering udara.
Ø Menimbang 20 gram tanah kering udara, dengan butir-butir tanah berukuran kurang dari 2 mm.
Ø Memasukkan tanah tersebut ke dalam botol tekstur dan
menambahkan 10 ml larutan Calgon 0.05%
dan aquadest secukupnya
Ø Mengocok dengan
mesin pengocok selama ± 5 menit.
Ø Menuangkan secara kualitatif semua isinya ke dalam
silinder sedimentasi 1000 ml yang diatasnya dipasangi saringan dengan diameter
lubang sebesar 0.05 mm dan membersihkan botol tekstur dengan bantuan botol
semprot.
Ø Menyemprot dengan sprayer sambil mengaduk-aduk semua
suspensi yang masih tinggal pada saringan sehingga semua partikel debu dan liat
telah turun (air saringan telah jernih).
Ø Memindahkan pasir yang tertinggal ke dalam cawan kemudian
memasukkan ke dalam oven bersuhu 1050C selama 2 x 24 jam,
selanjutnya memasukkannya ke dalam desikator dan menimbangnya hingga berat
pasir diketahui.
Ø Mencukupkan larutan suspensi dalam silinder sedimentasi
dengan air destilasi hingga 1000 ml.
Ø Mengangkat silinder sedimentasi, menyumbat baik-baik
dengan karet lalu mengocok dengan membolak-balik tegak lurus 1800C
sebanyak 20 kali.
Ø Menuangkan 3 tetes amyl alkohol ke permukaan suspensi
untuk menghilangkan gangguan buih yang mungkin timbul.
Ø Memasukkan hidrometer ke dalam suspensi dengan hati-hati
setelah 15 menit
5.
Pengamatan PH
·
Ditmbang 5 gram tanah ulisol dan 5 gram tanah inceptisol, masing-masing
tanah dimasukkan ke dalam tabung plastik.
·
Ditambahkan masing-masing 12,5 ml air destilata (H2O) dan 12,5 ml
larutan KCl 1N ke dalam tabung plastik.
·
Tabung dikocok selama 30 menit dengan mesin pengocok dan diamkan
sebentar.
·
Ukur dengan alat ph meter.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengamatan Kemiringan
Mengetahui besar kemiringan lahan
(lereng) adalah penting untuk perencanaan dan pelaksanaan berbagai kebutuhan
pembangunan, terutama dalam bidang konservasi tanah dan air antara lain sebagai
sebagai suatu faktor yang mengendalikan erosi dan menentukan kelas kemampuan
lahan. Dan mengetahui atau menentukan besar kemiringan (lereng) data diukur
dengan melalui beberapa metode atu alat antara lain dengan alat tipe A
(ondol-ondol), abney level dan clinometers. Dari pengukuran sudut
kemiringan lereng dapat diketahui bahwa setiap benda (objek) yang
memiliki beban maka dapat mempengaruhi permukaan bumi baik secara
eksogen maupun endogen sehingga mempengaruhi energi penyebab erosi.
Pada hasil pengamatan kemiringan lahan
termasuk dalam kelas S1 karena lereng 0- 3 cm karena topografi hampir datar
sehingga hasil yang didapat tidak berlereng.
4.2. Penggunaan Lahan / Tanaman
Pada
pengamatan penggunaan lahan untuk lahan tanaman karet adalah 0 – 3 cm, hal ini
karena lahan tidak berlereng, erosi yang diamati pada lahan tanaman karet
0% termasuk dalam kelas S1 karena lahan kelas I dapat digunakan untuk semua
jenis penggunaan, mulai dari pertanian yang sangat intensif untuk tanaman
semusimdan tahunan sampai penggunaan untuk hutan lindung
tidak ada terjadi erosi pada lahan yang telah di amatin tersebut.
Tanaman karet pH yang optimum adalah 6,0 – 7,0, sedang
data yang telah diambil dari lahan pada lahan tanaman karet adalah 4.20 maka
untuk memperbaiki pH pada lahan tersebut dengan cara pemberian unsur hara yang
baik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dalam tanah tersebut sehingga dapat
tumbuh dengan baik. Sedangkan pada DHL hasil yang diperoleh adalah 29.3 DS/m
hal ini dapat menurunkan hasil produksi tanaman karet.
4.3. Hasil Pengamatan
PERSYARATAN
PENGGUNAAN/ KARAKTERISTIK/LAHAN
|
Kelas kesesuaian lahan
|
|
Kelas
|
Data
|
|
Temperatur (tc)
|
||
Temperatur rerata (oC)
|
-
|
-
|
Ketersediaan air
(wa)
|
||
Curah hujan (mm) pada musim pertubuhan
|
-
|
1500-2500
|
Kelembaban (%)
|
S3 (75-80)
|
-
|
Ketersediaan
oksigen (oa)
|
||
Drainase
|
S1
|
Baik, agak baik
|
Media perakaran
(rc)
|
||
Tekstur
|
S1
|
Lempung liat berpasir, agak halus
|
Kedalaman tanah (cm)
|
S1
|
>100
|
Bahaya erosi (eh)
|
||
Lereng (%)
|
S1
|
<8
|
Bahaya erosi
|
S1
|
Sr
|
Bahaya banjir
|
||
Genangan
|
S1
|
-
|
Penyiapan Lahan
(lp)
|
||
Batuan permukaan (%)
|
S1
|
0
|
Singkapan batuan (%)
|
-
|
0
|
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Survei
tanah dan evaluasi lahan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks karena
mencakup aspek fisik, ekonomi-sosial dan politik. Survei tanah ini digunakan
untuk mementukan jenis dan karakteristik tanah dalam suatu wilayah dimana
dengan mengetahui jenis dan krakteristik tanah maka dapat diketahui juga
pengelolaan dari suatu lahan.
5.2.
Saran
Dalam melakukan praktikum survey tanah dan
evaluasi lahan seharusnya dipercepat lagi, sehingga didalam melakukan praktikum
ini tidak terburu buru.
DAFTAR PUSTAKA
BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Land Utilization by
Provinces in Indonesia. BPS, Jakarta. www.bps.go.id . Diakses 1 Juni 2015
Nugrayasa, Oktavio. 2012. http://setkab.go.id/artikel-5746-5-masalah-yang-membelit-pembangunan-pertanian-di-indonesia.html.
Diakses 2 Juni 2015
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya
Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ritung, S., dan A. Hidayat. 2003. Potensi dan
Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian di Propinsi Sumatera Barat,
hal. 263-282. Prosiding Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam, Bandar
Lampung 29-30 September 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat, Bogor, Indonesia.
Ritung, Sofyan dkk. Panduan Evaluasi Lahan. 2007.
Bogor: Balai Penelitian Tanah Dan World Agroforestry Centre.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2.
Tujuan Praktikum...................................................................... 1
1.3.
Manfaat..................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 2
2.1. Pengertian Survey .................................................................... 2
2.2. Evaluasi Lahan ......................................................................... 2
2.3. Vegetasi .................................................................................... 3
2.4. Tanah ........................................................................................ 3
III. BAHAN DAN METODE.............................................................. 4
3.1. Bahan dan Alat......................................................................... 4
3.2. Tempat dan Waktu.................................................................... 4
3.3. Prosedur Praktikum ................................................................. 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 6
4.1. Kemiringan Lahan .................................................................... 6
4.2. Penggunaan Lahan Tanaman Karet........................................... 6
4.3. Hasil Pengamatan ..................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 8
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 8
5.2. Saran ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 9
LAPORAN AKHIR
SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Oleh:
LEGIMAN
NIM. 1206121616
NIM. 1206121616
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Survey
dan Evaluasi Kesesuaian Lahan.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada asisten Praktikum Survey dan Evaluasi Kesesuaian Lahan yang telah banyak
memberikan bimbingan, nasehat, petunjuk dan motivasi sampai selesai laporan ini. Ucapan yang sama buat seluruh rekan-rekan
yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu. Tidak ada yang
pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi
masa depan nanti.
Penulis menyadari dalam
penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan tulisan ini.
Pekanbaru, Desember 2015
Legiman
0 komentar:
Posting Komentar