Sabtu, 26 April 2014

Makalah Praktikum Kewirausahaan Usaha Mpek - Mpek



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Berbicara mengenai kekayaan Indonesia, memang tidak akan pernah ada habisnya. Beragam budaya, kekayaan alam, sampai aneka macam kuliner tradisional, menjadi potensi bisnis yang sangat menguntungkan bagi masyarakatnya.Dulu kewirausahaan hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir yang dengan demikian kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Di era globalisasi ini, semakin maraknya bisnis dibidang kuliner karena keuntungan yang cukup menggiurkan membuat masyarakat sudah mulai banyak yang membuka usaha di bidang kuliner.Usaha Kuliner juga melihat bahwa manusia tidak akan terlepas dari makanan yang merupakan kebutuhan dasar manusia.
Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer maka sebagai mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam praktikum mata kuliah kewirausahaan ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna mendapatkan pembelajaran untuk menjad iseorang wirausahawan. Salah satu potensi daerah yang sering dimanfaatkan sebagai peluang bisnis adalah makanan daerah. Seiring dengan permintaan pasar, kini makanan khas daerah sudah banyak dipasarkan di kota-kota besar, dan tidak hanya terbatas di daerah asalnya saja. Pempek atau empek-empek Palembang, merupakan salah satu bukti nyata kesuksesan makanan tradisional yang berhasil diangkat menjadi makanan nasional. Makanan khas dari daerah Sumatera Selatan yang beribukota di Palembang ini, sekarang bukan hanya menjadi makanan yang populer di daerah Sumatera saja. Namun kini pempek sudah beredar hampir di semua daerah Indonesia. Bahkan sekarang produk makanan khas ini memiliki peluang pasar yang sangat luas, menjangkau masyarakat kelas bawah sampai kalangan menengah keatas. Maka dari itu kami melihat peluang usaha dibidang kuliner dengan cukup menjanjikan keuntungan yang menggiurkan dengan modal usaha yang tidak terlalu memberatkan enterpreuer pemula. Usaha “Mpek-Mpek” usaha ini merupakan usaha rumahan yang bergerak dibidang kuliner .
Hal ini yang membuat kami membuka usaha dalam bidang makanan sehat yakni mpek-mpek. Usaha makanan ini diharapkan dapat dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat. Dengan kandungan gizi didalamnya yang dapat dijadikan sumber makanan bergizi.
1.2       Tujuan
   Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi tidak hanya sekedar profit saja yang kami coba temukan melainkan penekanan pada pengalaman sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan, meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan pelayanan yang terbaik agar customer merasa puas serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas praktek mata kewirausahaan.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Kewirausahaan
            Istilah kewirausahaan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha. Kata wirausaha atau “pengusaha” berasal dari bahasa Perancis “entrepreneur” yang artinya pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999:425).
Dalam bahasa Belanda dikenal sebagai ondernemer dan di Jerman dikenal sebagai unternehmer. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, pembelian, penjualan, pemasangan iklan dan sebagainya. 
Djatmiko (2011:7) mengatakan wirausaha atau wiraswasta atau saudagar merupakan istilah yang melekat pada diri seseorang yang mampu berdiri sendiri karena keunggulan yang dimiliki dalam bidang usaha. Hal itu sesuai dengan arti kata wiraswasta itu, yaitu: Wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan dan pendekar kemajuan dan mempunyai keagungan watak, Swa: sendiri, dan Sta: berdiri.  
Meredith,et.al. (1996) mengatakan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan, melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Thomas W.Zimmerer (1996) dalam Suryana dkk. (2011:1) mengatakan kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Suryana lebih lanjut mengatakan inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang besar.
Komaruddin (2006) mengatakan Entrepreneur disebut sebagai pengusaha, usahawan, wirausaha. Menurut Kamus Besar Indonesia, kewirausahaan berasal dari kata entrepreneur (bahasa Inggris) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Jadi seorang entrepreneur tidak bisa melakukan produksi dan memasarkan tanpa ada suatu pengalaman atau setidaknya seorang entrepreneur harus punya jiwa rasa ingin tahu tentang produksi dan barang. Hanya dengan memahami barang yang akan dijual dan memahami pasar serta berkemampuan untuk melakukan kalkulasi  maka seorang entrepreneur bisa dengan tepat mencapai tujuannya yakni keuntungan.
Menurut Sudjana (2004:131), kewirausahaan atau entrepreneurship  adalah sikap dan perilaku wirausaha yang inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi laba. Sedangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, dikemukakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Sanusi (1998:291) mengemukakan bahwa kewirausahaan dapat dipandang sebagai institusi kemasyarakatan yang mengandung nilai-nilai dan dinyatakan dalam perilaku. Nilai dan perilaku itu merupakan dasar sumber daya, te naga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
Menurut Suherman  (2008:11) kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan. Sehingga dapat diketahui bahwa kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.
.
2.2       Manfaat Kewirausahaan
     Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1.     Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2.     Memberi peluang melakukan perubahan
3.     Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4.     Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5.     Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
6.      Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah dan meremajakan pasar. (Anonim 2014)
Anonim (2013) menyatakan bahwa dalam pembangunan perekonomian bangsa manfaat kewirausahaan adalah
1.      Menciptakan lapangan kerja
2.      Mengurangi pengangguran
3.      Meningkatkan pendapatan masyarakat
4.      Mengombinasikan faktor–faktor produksi
5.      Meningkatkan produktivitas nasional

Menurut Sunyoto dan Wahyuningsih (2003) manfaat kewirausahaan meliputi :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemerliharaan lingkungan dan kesejahteraan
3. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang paatut diteladani
4. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaaan
5. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin bekerja keras dalam berinovasi dan kreatif dalam mengurangi pengangguran sehingga dapat mensejahterakan dirinya maupun orang lain.



BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1       Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di beberapa tempat dalam waktu beberapa hari yaitu :
          Hari/Tanggal   : Jum’at , 14 Desember 2014 – Senin 31 Desember 2014
          Waktu             : Pukul17.00 22.00 WIB
          Kegiatan ini kami lakukan di lingkungan kampus Universitas Riau, tepatnya di jalan Bina Krida dengan target pemasaran adalah mahasiswa-mahasiswa, masyarakat di linkungan Universitas Riau itu sendiri. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 5 jam dan target penjualan selam 8 hari, kami mencoba menawarkan produk kami keberbagai kalangan yang ada di sekitar lingkungan Universitas Riau jalan Bina Krida.
3.2       Alat dan Bahan
Alat:
1.              Kompor
2.              Sutil
3.              Kuali
4.              Baskom
5.              Pisau
6.              Serbet
7.              Lampu
8.              Gerobak
9.              Kantong Plastik
10.          Plastik Mika
11.          Korek

Bahan:
1.             Tepung Sagu
2.             Gula Merah
3.             Telur
4.             Mentimun
5.             Garam dan Penyedap Rasa
6.             Air
7.             Cabe Rawit
8.             Bawang Putih

3.3       Metode
Dalam usaha yang kami lakukan ini kami menggunakan modal yang relative kecil dari anggota kelompok yang dikumpulkan yakni Rp.20.000,- per orang dengan jumlah anggota kelompok 6 orang. Sedangkan dalam hal pemasaran usaha ini produk langsung disampaikan kepada konsumen yakni para anak kost maupun masyarakat yang ada disekitar lingkungan Universitas Riau yang berada di Jl. Bina Krida. Usaha ini juga di promosikan melalui Jejaring Sosial seperti Face Book Untuk menarik konsumen dan usaha ini juga menerima pesanan melalu telfon ataupun Sms dan antar ke tujuan.
3.4.      Cara Kerja
3.4.1          Cara membuat Mpek-mpek
1.        Pertama campurkan  garam serta bumbu penyedap, aduk telur hingga adonan benar-benar tercampur.
2.        Pertama campurkan tepung sagu dengan bumbu penyedap, garam, dan air secukupnya. pada adonan tersebut,aduk merata dan uleni sampai tidak lengket .
3.        Untuk membentuk adonan lumuri tangan dengan sedikit tepung agar tidak lengket.
4.        Bentuk adonan tepung sagu dengan bentuk bulat (atau sesuai selera) Buat lubang di tengahnya,dan beri telur di dalamnya.
5.        Rebus adonan Mpek-mpek hingga adonan Mpek-mpek benar-benar mengapung, lalu angkat dan tiriskan

3.4.2           Cara membuat kuah Mpek-mpek
1.      Pertama masukkan gula merah ke dalam air, kemudian masak hingga mendidih.
2.      Campurkan bawang putih, garam, dan cabai rawit kedalam larutan gula aren tadi, lalu rebus dan didihkan kembali. Setelah matang, angkat dan tiriskan.











BAB IV
PEMBAHASAN

4.1       Hasil
Tabel 1. Hasil Praktikum Kewirausahaan Usaha Mpek-Mpek
No
Produk
Modal
Jumlah Barang Terjual
Harga Jual/Barang
Total Penjualan
Keuntungan
1
Mpek-mpek
Rp. 70.000
48 Buah
Rp. 5.000
Rp. 80.000
Rp. 10.000
2
Mpek-mpek
Rp. 70.000
48 Buah
Rp. 5.000
Rp. 75.000
Rp. 5.000
3
Mpek-mpek
Rp. 50.000
40 Buah
Rp. 5.000
Rp. 66.000
Rp. 16.000
4
Mpek-mpek
Rp. 65.000
53 Buah
Rp. 5.000
Rp. 88.000
Rp. 23.000
5
Mpek-mpek
Rp. 65.000
35 Buah
Rp. 5.000
Rp. 55.000
-Rp. 10.000
6
Mpek-mpek
Rp. 50.000
43 Buah
Rp. 5.000
Rp. 71.000
Rp. 21.000
7
Mpek-mpek
Rp. 60.000
36 Buah
Rp. 5.000
Rp. 57.000
-Rp. 3.000
8
Mpek-mpek
Rp. 60.000
42 Buah
Rp. 5.000
Rp. 70.000
Rp. 10.000








4.2       Pembahasan
A. Jenis Usaha
Dalam usaha mpek-mpek ini menjual mpek-mpek telur dan mpek-mpek kosong (tanpa telur). Harga mpek-mpek satu porsinya  Rp. 5.000,00
Dibawah ini merupakan gambaran dari usaha kuliner mpek-mpek:
Description: a1.jpeg
Gambar 1. Mpek-Mpek

B. Modal Usaha
Modal usaha yang diperlukan dalam mendirikan Usaha mpek-mpek  yaitu :
a. Modal untuk pembelian bahan baku sebesar    = Rp. 50.000,00
b. Modal untuk pembelian peralatan                    = Rp. 20.000,00
c. Sewa Tempat                                                    = Rp. 50.000   
                                 
    Peralatan yang mengeluarkan biaya modal terdiri  dari :
1.             Plastik mika
2.             Kantong plastik
3.             Serbet
Peralatan yang tidak mengeluarkan biaya modal terdiri dari:
1.             Kompor
2.             Sutil
3.             Kuali
4.             Baskom
5.             Pisau
6.             Lampu
7.             Gerobak
8.             Korek

Bahan-bahan yang dibutuhkan usaha mpek-mpek
Adapun bahan baku yang digunakan diantaranya :
1.             Tepung Sagu
2.             Gula Merah
3.             Telur
4.             Mentimun
5.             Garam dan Penyedap Rasa
6.             Air
7.             Cabe Rawit
8.             Bawang Putih


C. Sumber Daya Manusia
          Dalam usah mpek-mpek ini sumber daya manusianya terdiri dari 6 orang yang terdiri dari 2 orang wanita dan 4 orang pria.

Tugas dari sumber daya manusia tersebut diantaranya:
2 orang bagian memasak
2 orang bagian packing
2 orang bagian pengiriman mpek-mpek.

E. Profit yang Dihasilkan
         Keuntungan yang diperoleh dari usah mpek-mpek cukup memadai, karena usaha ini menggunakan sistem pemesanan dan juga membuka tempat penjualan yang strategis.
Dibawah ini merupakan simulasi keuntungan usaha mpek-mpek:

Pendapatan Laba Kotor Rp. 5.000 sampai Rp. 21.000

Pengeluaran yang terdiri dari:
Bahan baku Keseluruhan                         Rp.490.000,00


Keuntungan Bersih Total sebesar = Omset total – modal keseluruhan
                                                     =  Rp. 562.000 – Rp. 490.000
                                                     =  Rp. 72.000,00

Jadi keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha mpek-mpek selam 8 kali penjualan adalah sebesar Rp. 72.000,00
F. Pemasaran Usaha Mpek-Mpek
     Adapun pemasaran yang dilakukan oleh mpek-mpek ini yaitu:
1)   Dengan cara menerima pesanan
          Pesanan ini biasanya untuk masyarakat disekitar lingkungan universitas Riau dan langsung diatar
2)   Dengan cara mempromosikannya melalui jejaring sosial
3) Promosi langsung ke teman-teman dan masyarakat di sekitar lingkungan Universitas Riau
G. Peluang Usaha
    Kalau menurut kelompok kami peluang usaha ini akan lebih berkembang dan lebih maju karena mpek-mpek yang mempunyai ciri khas tersendiri serta rasanya enak dan bisa bersaing dengan kuliner yang terkenal lainnya. Dalam melakukan pemesanan dapat dilakukan dengan cara menelpon langsung sehinnga tidak perlu datang ke tempat usaha atau tempat produksi
I.   Persaingan Usaha
         Karena usaha yakin mpek-mpek yang diproduksinya mempunyai rasa yang khas dan tidak begitu banyaknya orang yang mnjalankan usaha ini disekitar lingkungan universitas Riau sehingga ini dapat memberikan wajah usaha baru di lingkungan tersebut. Dalam menjalankan Usaha ini juga selalu menerima kritik dan saran dari pelanggan yang berfungsi untuk dapat lebih mengembang usaha mpek-mpek.J.Kalau menurut kelompok kami lokasi usaha yang didirikan ini sudah strategis karena dekat jalan, sehingga banyak orang yang melihat. Serta pelanggan usaha mpek-mpek ini bisa membeli mudah dan cepat.
J.  Evaluasi Usaha Berdasarkan Analisa Swot
Analisis SWOT
Dalam hal apapun termasuk merintis suatu usaha tentunya harus dengan pertimbangan dan rancangan yang matang, mulai dari kekuatan, kelemahan usaha, peluang dan hambatan. Dalam sebuah perencanaan istilah ini sering disingkat dengan SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan), Weaknes ( kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).
STRENGHT (Kekuatan)
1.      Modal terjangkau
2.      Ada rekan yang ada di kos sebagai pasar penjualan
3.      Harga bersahabat
4.      Mempunyai semangat yang tinggi untuk melakukan usaha demi mendapatkan larisnya dagangan.
5.      Mudah diterima oleh konsumen dan Tidak kadaluarsa
6.      Memudahkan konsumen dengan mendatangi mereka
WEAKNESS (Kelemahan)
1.      Terkadang kita kurang koordinasi antar anggota sehingga kurang kompak saat berjualan.
2.      Minimnya dana
3.      Waktu yang terbatas
OPPORTUNITY (Peluang)
1.      Banyaknya masyarakat lingkungan Universitas Riau  yang berminat untuk membeli mpek-mpek
2.      Masih Sedikitnya orang yang jualan mpek-mpek di sekitar lingkungan Universitas Riau.
THREAT (Hambatan)
1.      Terkadang konsumen tidak cocok dengan Mpek-mpek yang kami jual

















BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
            Dalam usaha mpek-mpek yang letak usahanya yang strategis banyk memberikan dampak terhadap usaha ini yaitu banyaknya pengunjung yang melihat , datang dan membeli maupun memesan mpek-mpek, hanya saja karena baru pertama membuka usaha ini jadi masyarakat belum mengenal dan tahu tentang leta lokasi usaha ini namus seiring berjalannya waktu usaha ini pada akhirnya dikenal juga oleh masyarakat sekitar Universitas Riau khususnya di jalan Bina Krida.
5.2       Saran
            Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan Praktikum kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di lingkungan Universitas Riau adalah bisnis Kuliner, sehingga perlu dilanjutkan secara continue. Usaha ini dijalankan secara berkelompok jadi agar usaha ini berjalan dengan baik perlu adanya kerja tim (team work) yang baik antara sesama anggota kelompok serta dibutuhkannya kesabaran dalam melayani konsumen ataupun pelanggan.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim .2014. Kewirausahaan II. Aksara Merdeka: Sulawasi
Djatmiko. R. 2011. Kiat-Kiat Pengembangan Usaha Atau Bisnis. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Komaruddin.J. 2006. Landasan Kewirausahaan jilid I. Hasanuddin University Press : Makassar
Sudjana.T.M. 2004. Kewirausaahaan Berlandas konomi Makmur. Prosiding Seminar Nasional
Sanusi .K.L. 1998. Strategi Berwirausaha Sukses. Statistik Indonesia












0 komentar:

Posting Komentar